Harga Smartphone Samsung Galaxy J Prime Rp 1,6 Juta, Simak Bagaimana Spesifikasinya! Informasi terbaru dunia teknologi khususnya terkait dengan harga smartphone terbaru yang beredar saat ini.Guna memenuhi kebutuhan konsumen untuk sebuah smartphone yang mampu mendukung aktivitas sehari-hari, Samsung meluncurkan tiga seri smartphone yang bernama Samsung Galaxy J Prime.
Ketiga smartphone seri Galaxy J Prime ini merupakan pengembangan terbaru seri Galaxy J yang diluncurkan tahun 2016 ini. Kali ini, ketiga ponsel yakni J2 Prime, J5 Prime, dan J7 Prime mengalami peningkatan performa baik dari segi daya tahan baterai, kamera, dan juga desainnya. Kita simak spesifikasi dan harga smartphone terbaru buatan pabrikan asal Korea Selatan ini.
Meski begitu, bisa dibilang Samsung menjual ponsel kelas menengah ini dengan harga yang cukup terjangkau yakni mulai dari Rp 1,69 juta untuk Galaxy J2 Prime, Rp 2,79 juta untuk Galaxy J5 Prime, dan Rp 3,79 juta untuk Galaxy J7 Prime.
Lantas, bagaimana spesifikasi Galaxy J Prime Series ini? Berikut Tekno Liputan6.com tampilkan ulasannya. Dalam segi desain, Galaxy J5 Prime dan J7 Prime hadir dengan desain premium serta material dari real metal. Selain itu, ponsel ini dilengkapi dengan layar 2.5D Gorilla Glass untuk desain yang lebih kuat.
Untuk Galaxy J5 Prime, layar yang diusung berukuran 5 inci HD dan 5,5, inci FHD untuk Galaxy J7 Prime. Keduanya dilengkapi frame belakang lengkung untuk membuatnya lebih elegan dan nyaman saat digenggam. BACA JUGA: GEEVV, SEARCH ENGINE BUATAN INDONESIA.
Di sektor kamera, Galaxy J5 memiliki kamera utama 13MP dan depan 5MP; dan J7 Prime tampil dengan kamera utama 13MP dan depan 8MP. Kedua seri memiliki serta bukaan lensa masing-masing F/2.2 dan F/1.9 untuk menghasilkan foto yang lebih terang bahkan dalam kondisi minim cahaya. Layar pada kamera selfienya dilengkapi flash kamera depan (selfie flash) untuk pencahayaan yang stabil.
Untuk memudahkan selfie dan wefie, pengoperasiannya bisa dilakukan dengan gerakan telapak tangan sehingga pengguna tak perlu menekan tombol untuk mengambil gambar. Kedua seri Galaxy J Prime ini sudah dilengkapi wide angle selfie dengan jangkauan 103 derajat.
Perihal performa, Galaxy J7 Prime hadir dengan RAM 3GB serta memori internal 32GB yang bisa diperluas sampai 128GB lewat micro SD. Sedangkan Galaxy J5 Prime dibekali RAM 2GB dan memori internal 16GB yang bisa diperluas dengan micro SD hingga 128GB.
Khusus untuk Galaxy J7 Prime, Samsung menyematkan chipset Exynos 7870 (Octa 1.6Ghz) sedangkan Galaxy J5 Prime menggunakan chipset Exynos 7570 (Quad 1.4Ghz).
Untuk mendukung penggunaan, Samsung Galaxy J7 Prime memiliki baterai berkapasitas 3.300mAh dan baterai Galaxy J5 Prime berkapasitas 2.400mAh. Keduanya dilengkapi fitur ultra saving data guna menghemat penggunaan baterai.
Untuk diketahui, kedua smartphone ini sudah mendukung dual slot SIM card. Tak lupa, Samsung menyematkan fitur pemindai sidik jari yang terletak pada tombol Home.
Berbeda dari dua seri diatas, Galaxy J2 Prime memiliki desain bodi tipis dengan layar 5 inci serta layar belakang berpola nonslip sehingga tak licin saat digenggam. Dalam hal kamera, seri ini memiliki sensor 5MP dan dilengkapi dengan flash selfie menggunakan LED.
Masuk dalam seri paling terjangkau, Galaxy J2 Prime dilengkapi fitur smart manager yang bisa membantu pengguna untuk melihat status baterai, penggunaan memori dan RAM serta status keamanan. Performanya didukung RAM 1,5GB dan ruang penyimpanan internal 8GB serta bisa diperluas hingga 128GB dengan micro SD.
Galaxy J2 Prime diperkuat dengan chipset MediaTek 6737T (Quad 1.4Ghz). Sedangkan untuk mendukung kinerja, smartphone ini dilengkapi dengan baterai 2.600mAh serta fitur ultra power saving data untuk penghematan daya.
Sumber: tekno.liputan6.com
Itulah harga dan spesifikasi Galaxy J Prime yang banyak sekali ragam dan jenisnya. Silakan pilih yang sesuai dengan kantong Anda.
Friday, November 18, 2016
Thursday, November 10, 2016
Geevv.com: Search Engine Karya Anak Bangsa
Geevv.com: Search Engine Karya Anak Bangsa. Kabar gembira datang dari mahasiswi Indonesia di dunia IPTEK dan internet. Mesin pencari (search engine) Geevv.com bikinan mahasiswi asal Indonesia, Azka A. Silmi, berbeda dari produk sejenis yang sudah membanjiri internet. Produk bikinannya dan tim tersebut lebih ditujukan bagi kegiatan sosial.
Kegiatan sosial yang dimaksud termasuk model bisnis yang dipraktikkan, di mana 80 persen pendapatan iklan didonasikan untuk program sosial, dan target pengguna yang spesifik.
Azka, saat ditemui pada hari Rabu (9/11/2016) di Jakarta, mengatakan bahwa Geevv memang ditujukan untuk bermain di pasar khusus.
“Ini adalah social search engine, bukan local search engine,” sebutnya.
Konsep social search engine yang dimaksudkannya itu, pada masa awal ini berjalan dengan mekanisme, setiap kata yang diketikkan pengguna di kolom pencarian secara otomatis dikonversi menjadi sumbangan senilai Rp 10.
Besaran Rp 10 itu ditentukan dari nilai pembagian antara potensi jumlah iklan dan potensi jumlah pengguna, dikurangi proyeksi biaya operasional.
Adapun asal uang yang didonasikan dengan besaran yang dihitung dari jumlah pencarian oleh pengguna, pada masa awal ini untuk sementawa waktu berasal dari investasi modal.
Mekanisme tersebut setidaknya bakal dipraktikkan selama sekitar tiga bulan sejak versi beta Geevv diluncurkan pada 26 September lalu.
Inilah masa yang dipergunakan untuk melihat respons publik dan umpan balik yang dibutuhkan. Selain itu, juga diperuntukkan guna menarik minat sebanyak mungkin pengguna, yang hingga saat ini tercatat sekitar 200 ribu pengguna telah memanfaatkan Geevv untuk melakukan pencarian di belantara internet sekaligus melakukan donasi.
Setelah itu, mekanisme asal donasi bakal berasal dari pendapatan iklan yang dipasang di Geevv dan bakal dihitung berdasarkan metode pay per click dan pay per view. Pendapatan iklan ini, tetap bakal terus dengan komitmen dimana 80 persen hasilnya bakal didonasikan untuk program perbaikan kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.
Sejumlah program sosial tersebut, juga bakal dilaksanakan oleh Geevv. “Kita tidak mau menjadikan (program bantuan sosial) hanya sebagai kampanye,” kata Azma.
Untuk menjalankan Geevv, Azma yang kini masih tercatat sebagai mahasiswi semester IX Program Studi Ilmu Administrasi Fiskal, Universitas Indonesia dibantu Andika Deni Prasetya yang juga masih duduk di bangku kuliah pada Program Studi Psikologi.
Keduanya dibantu sejumlah teman-teman mereka, di antaranya yakni Mugi Silih Mulyadi (social project management), Hana B. Adiningsih (blog writer), Janu Prasetya (social media & content manager), dan M. Ichlas (administrator).
Sumber: kompas.com
Itulah sekilas info tentang GEEVV, sebuah layanan mesin pencari di internet yang dibuat oleh anak Indonesia.
Kegiatan sosial yang dimaksud termasuk model bisnis yang dipraktikkan, di mana 80 persen pendapatan iklan didonasikan untuk program sosial, dan target pengguna yang spesifik.
Azka, saat ditemui pada hari Rabu (9/11/2016) di Jakarta, mengatakan bahwa Geevv memang ditujukan untuk bermain di pasar khusus.
“Ini adalah social search engine, bukan local search engine,” sebutnya.
Konsep social search engine yang dimaksudkannya itu, pada masa awal ini berjalan dengan mekanisme, setiap kata yang diketikkan pengguna di kolom pencarian secara otomatis dikonversi menjadi sumbangan senilai Rp 10.
Besaran Rp 10 itu ditentukan dari nilai pembagian antara potensi jumlah iklan dan potensi jumlah pengguna, dikurangi proyeksi biaya operasional.
Adapun asal uang yang didonasikan dengan besaran yang dihitung dari jumlah pencarian oleh pengguna, pada masa awal ini untuk sementawa waktu berasal dari investasi modal.
Mekanisme tersebut setidaknya bakal dipraktikkan selama sekitar tiga bulan sejak versi beta Geevv diluncurkan pada 26 September lalu.
Inilah masa yang dipergunakan untuk melihat respons publik dan umpan balik yang dibutuhkan. Selain itu, juga diperuntukkan guna menarik minat sebanyak mungkin pengguna, yang hingga saat ini tercatat sekitar 200 ribu pengguna telah memanfaatkan Geevv untuk melakukan pencarian di belantara internet sekaligus melakukan donasi.
Setelah itu, mekanisme asal donasi bakal berasal dari pendapatan iklan yang dipasang di Geevv dan bakal dihitung berdasarkan metode pay per click dan pay per view. Pendapatan iklan ini, tetap bakal terus dengan komitmen dimana 80 persen hasilnya bakal didonasikan untuk program perbaikan kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.
Sejumlah program sosial tersebut, juga bakal dilaksanakan oleh Geevv. “Kita tidak mau menjadikan (program bantuan sosial) hanya sebagai kampanye,” kata Azma.
Untuk menjalankan Geevv, Azma yang kini masih tercatat sebagai mahasiswi semester IX Program Studi Ilmu Administrasi Fiskal, Universitas Indonesia dibantu Andika Deni Prasetya yang juga masih duduk di bangku kuliah pada Program Studi Psikologi.
Keduanya dibantu sejumlah teman-teman mereka, di antaranya yakni Mugi Silih Mulyadi (social project management), Hana B. Adiningsih (blog writer), Janu Prasetya (social media & content manager), dan M. Ichlas (administrator).
Sumber: kompas.com
Itulah sekilas info tentang GEEVV, sebuah layanan mesin pencari di internet yang dibuat oleh anak Indonesia.
Labels:
Tekno
Subscribe to:
Posts (Atom)